jestpic.com

Discover Best Images of World

#food #travel #sports #news #may #sunday

Hari ini, ada penampilan monolog luar biasa dari teh @candasyaqila di tempat @komunitasccl yang keren sekali. Monolog yang mungkin hanya kurang lebih 10 menit dan secara spontan mampu menjadi suara yang menggema untuk menyuarakan emansipasi wanita yang hakiki. Luapan marah, emosi kesal, perilaku taat dan patuh, serta mimpi-mimpi yang patah karena harus memenuhi keinginan orang tua yang suci tergambar jelas dalam monolog tersebut. Atas dasar tersebut, sebuah apresiasi sederhana ini, saya menulis segurat sajak, tak panjang agaknya. Sederhana, tetapi ini adalah representasi suara Muryati yang dapat saya tangkap dan cermati. <br />@penbhastra<br /><br />Muryati: Emansipasi Wanita dalam Jerat Tradisi<br /><br />Muryati<br />Perempuan desa yang penuh ambisi<br />ibu bapaknya memberi dukungan pasti<br />hadapi hidup yang presisi dengan cinta kasih.<br /><br />Namun,<br />Ambisi terhenti, Muryati bimbang hati <br />saat ibu bapak bawa orang terpilih <br />mimpinya pudar, semangatnya terjerat tradisi.<br /><br />Ibu bapaknya senang<br />saat Widodo datang meminang<br />Muryati terpanggang, napasnya sengal <br />Jiwanya kalut, mimpinya batal kekal.<br /><br />Hidupnya seperti dalam jeruji besi <br />kebebasannya dikebiri<br />ibu bapaknya diam karena tak tahu hakiki<br />saat dirinya meronta di rumahnya sendiri.<br /><br />Apakah ini akhir hidup Muryati?<br />Dalam rumah serasa makan hati<br />sering ditampar keadaan sampai pucat pasi<br />hakikat hidup bagai hewan dijerat temali.<br /><br />Apakah Muryati harus hidup begini?<br />seperti hidupnya tak punya harga diri<br />kebahagiaan luput seolah merasa jijik<br />hidup Muryati diperlakukan bagai hewan mati.<br /><br />Muryati <br />hidupmu kini adalah saksi <br />Saksi yang terukir presisi di pantai sanubari<br />harapan abadi dan senyum menghiasi<br />Muryati adalah emansipasi dalam tradisi.<br /><br />Sudah itu saja.<br />Bandung, 2024<br />Gilang Ramadhan <br /><br />#puisihariini #puisi #teater #monolog #bandung #upibandung

Hari ini, ada penampilan monolog luar biasa dari teh @candasyaqila di tempat @komunitasccl yang keren sekali. Monolog yang mungkin hanya kurang lebih 10 menit dan secara spontan mampu menjadi suara yang menggema untuk menyuarakan emansipasi wanita yang hakiki. Luapan marah, emosi kesal, perilaku taat dan patuh, serta mimpi-mimpi yang patah karena harus memenuhi keinginan orang tua yang suci tergambar jelas dalam monolog tersebut. Atas dasar tersebut, sebuah apresiasi sederhana ini, saya menulis segurat sajak, tak panjang agaknya. Sederhana, tetapi ini adalah representasi suara Muryati yang dapat saya tangkap dan cermati.
@penbhastra

Muryati: Emansipasi Wanita dalam Jerat Tradisi

Muryati
Perempuan desa yang penuh ambisi
ibu bapaknya memberi dukungan pasti
hadapi hidup yang presisi dengan cinta kasih.

Namun,
Ambisi terhenti, Muryati bimbang hati
saat ibu bapak bawa orang terpilih
mimpinya pudar, semangatnya terjerat tradisi.

Ibu bapaknya senang
saat Widodo datang meminang
Muryati terpanggang, napasnya sengal
Jiwanya kalut, mimpinya batal kekal.

Hidupnya seperti dalam jeruji besi
kebebasannya dikebiri
ibu bapaknya diam karena tak tahu hakiki
saat dirinya meronta di rumahnya sendiri.

Apakah ini akhir hidup Muryati?
Dalam rumah serasa makan hati
sering ditampar keadaan sampai pucat pasi
hakikat hidup bagai hewan dijerat temali.

Apakah Muryati harus hidup begini?
seperti hidupnya tak punya harga diri
kebahagiaan luput seolah merasa jijik
hidup Muryati diperlakukan bagai hewan mati.

Muryati
hidupmu kini adalah saksi
Saksi yang terukir presisi di pantai sanubari
harapan abadi dan senyum menghiasi
Muryati adalah emansipasi dalam tradisi.

Sudah itu saja.
Bandung, 2024
Gilang Ramadhan

#puisihariini #puisi #teater #monolog #bandung #upibandung

5/9/2024, 11:45:29 AM